Home » » PEMERINTAH MENGGANTI LAGI KURIKULUM

PEMERINTAH MENGGANTI LAGI KURIKULUM

Posted by TABINA KAMPUS - RPP on Saturday 19 December 2015




AKANKAH PEMERINTAH MENGGANTI LAGI KURIKULUM 2013 ?

Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi rekan guru di seluruh Indonesia ...

Mari kita lihat informasi berikut ....


Pada saat perubahan pemerintahan di Indonesia yang juga telah berubah adalah kurikulum pendidikan, dapat dibuktikan dari pergantian kurikulum sejak tahun 1945 yang kemudian berubah pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan kurikulum 2013 dterapkan pada akhir masa jabatan waktu Pendidikan Menteri M.Nuh, yang tetap berlaku secara nasional, untuk beberapa alasan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Lebih parah di Indonesia saat ini, ada wacana pemerintah untuk mengubah kurikulum di 2013 (K13) ke dalam kurikulum baru yang namanya banyak dibahas adalah kurikulum nasional (KN) merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang semua itu tidak salah. Oleh karena itu, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan masyarakat.



Semua kurikulum yang dirancang berdasarkan dasar yang sama nasional, yaitu Pancasila dan UUD 1945 dari perbedaan mendasar dalam penekanan dan pendekatan dalam pendidikan tujuan terjadi. Perubahan kurikulum akan disertai dengan tujuan pendidikan berbeda, karena di setiap perubahan bahwa ada tujuan tertentu yang ingin dicapai untuk memajukan pendidikan nasional kita.

Dari sekian banyak nama yang pernah kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia, kurikulum 2013 (K13) adalah usia yang paling pendek. Berlaku hanya sekitar 1 tahun. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia bahkan hanya berlaku satu setengah bahkan lebih buruk dalam belajar mereka menerima setengah dari sisa setengah Kurikulun 2013 kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) tapi pas ujian akhir diuji SBC material.

Meskipun beberapa ahli mengatakan bahwa isi dari materi yang hampir sama, tetapi menurut penulis itu semua hanya opini dipaksa untuk menutupi kesalahan dalam mengambil kebijakan. Ini hal materi pembelajaran berantakan, belum lagi dalam hal berapa banyak biaya pembiayaan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk penyusunan K13? Di sini kita dapat berpikir bahwa kurikulum yang dibutuhkan untuk mengubah biaya yang sangat besar. Mulai dari penyusunan kurikulum untuk pelatihan guru di seluruh Indonesia. Biaya yang tidak sedikit. Sekarang untuk pelaksanaan kurikulum nasional tentu dibutuhkan biaya yang tidak kecil.

Tapi untuk itu semua, dibungkus dalam kebijakan dan mempermu dah memperlancar berlakunya kurikulum nasional berakhir dengan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang sering diucapkan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan sebagai refleksi dan nan cermin guru di Indonesia, sebagai bahan dasar untuk perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.

Yang sering diucapkan oleh Anies Baswedan bahwa tujuan UKG bukan untuk menguji kemampuan guru tetapi kemampuan memetakan guru dibagi menjadi 5 kategori. Sehingga guru dapat diberikan suplemen dan pelatihan yang tepat, sehingga akhirnya pendidikan akan meningkat. Jika hanya itu alasannya, mengapa harus kurikulum diubah.

Kemudian untuk mempermulus muncul dan kelahiran kurikulum nasional tentu membutuhkan penelitian dan dasar yang kuat, sehingga hasilnya tidak akan prematur dan berakhir seperti Kurikulum 2013. Tapi itu jadi takut penulis adalah nasional Kurikulum tidak bisa efektif dengan segera, karena melahirkan dan mengembangkan kurikulum sebuah baru, dibutuhkan waktu yang lama. sebelum rilis kurikulum baru tentu masih kurikulum ganda yang berlaku di Indonesia. Ini adalah aneh dan mungkin satu-satunya di dunia, di negara ada dua kurikulum yang berjalan secara bersamaan. Bahkan jika keluar, berlakunya pada akhir masa pemerintahan Jokowi ini. Syukur dapat Jokowi dua periode jika hanya satu periode pemerintahan baru akan menggantikan kurikulum pendidikan juga.

Sebagai guru kita yang terlibat dalam setiap perubahan kurikulum, meskipun untuk beberapa ahli itu hanya perubahan nama dan pengembangan kurikulum sebelumnya, tetapi bagi kita itu adalah pengaruh guru besar, di psikologis tidak takut sendiri dari seorang guru . Jika mungkin bisa disamakan dengan guru seperti sopir bus, yang biasanya membawa mobil yang sudah dikenal dan diketahui semua keuntungan. Meskipun ia dianggap sebagai pembalap senior yang telah menguasai lapangan, tapi ketika bosnya memberi mobil baru agak dalam pengemudi tidak takut sendiri terhadap penumpang jiwa. Begitu juga dengan guru meskipun ia telah diakui oleh negara sebagai guru profesional yang dibuktikan dengan menerima sertifikasi uang, tapi itu semua tidak cukup.

Guru harus disiapkan dengan baik, tidak menerapkan kurikulum tapi guru tidak mengerti apa yang Anda inginkan dari kurikulum yang akan diterapkan untuk itu. Dengan guru berkualitas diharapkan apa yang menjadi tujuan dari kurikulum yang dapat diterapkan, dan guru dapat menerapkan dengan optimal.
Setelah kurikulum yang dipersiapkan guru dengan baik dan juga berkualitas yang menerapkan, pemerintah harus mendukung pelaksanaan pembelajran dengan membantu sekolah dalam upaya mendukung pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran. Dengan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, guru dan siswa diharapkan dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan baik, sesuai dengan apa yang diharapkan dari kurikulum yang diadopsi oleh pemerintah.

Thanks for reading & sharing TABINA KAMPUS - RPP

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

Blog Archive

Pages

Contributors